Thursday, December 11, 2008

Pokok'e Pro KPK-lah.

Apakah anda pernah mengalami yag pernah saya alami? Berpidah-pindah pekerjaan, baik di lain perusahaan maupun di satu perusahaan. Berganti posisi, jabatan dan Unit/Departemen. Banyak berganti suasana kerja, teman dan atasan. Semua hampir mirip, seperti politik di negeri ini. Ada semacam kompetisi meraih kesuksesan, dengan cara positif atau negatif (relatif). Ada banyak basa-basi, pamrih dan tulus, semua membaur hampir tiada bisa dilihat (Kasat mata). Pemimpin berkelompok sama pemimpin, bawahan berkelompok sama bawahan, sepertinya hal yang wajar. Semua mengejar prestasi, ambisi dan kebutuhan. Dimanapun saling berlomba berkompetisi menurut jalan dan cara masing-masing. Seperti yang sering terjadi kompetisi menjadi tidak sehat jika faktor pemimpin yang tidak tegas dan fair (relatif). pemimpin harusnya mempunyai tugas dan tangung jawab lebih dari bawahannya setimpal dengan gaji dan benefitnya. Tapi Siapa yang mau harus susah-susah bekerja keras jika masih ada kesempatan dan bisa berbuat seenaknya, dengan cara memaksimalkan para bawahannya untuk menanggung tugas dan kejaannya. Pandai-pandai para pemimpin berdiplomasi untuk menutupi kekurangannya fairkan?(relatif).
Konflik akan timbul jika salah satu merasa dirugikan dan mengangap pengaruh subjektifitas pimpinan sangat dominan. Pemimpin merasa tidak dihormati, pemimpin merasa tidak didengar, adalah pemikiran yang wajar, tapi jika pemimpin terlalu dekat dengan bawahan yang inilah yang tidak wajar (relatif). Terlalu jauh jangan terlalu dekat jangan. Terlau jauh akan menghasilkan suasana kerja yang kaku, tidak menguasai kemampuan dan kemauan bawahan. Bawahan yang terlalu jauh dengan atasan dianggap tidak supel bahkan bisa-bisa dianggap tidak sopan, itu wajar tapi bisa menimbulkan kerugian secara langsung terhadap bawahan, misalnya dinilai negatif di masa evaluasi dan yang paling menakutkan adalah menyangkut karir dan gajinya. Jika bawahan dan pemimpin terlalu dekat banyak menimbulkan konflik ke yang lain. Menimbulkan kesempatan bawahan bertindak tidak sopan, misalnya becanda terlalu berlebihan, kewibawaan pemimpin menjadi berkurang. Akhirnya menimbulkan kecemburuan sosial ke bawahan yang lain dan memberi peluang terjadinya konflik atau perselisihan diantara para bawahannya. Ujung-ujungnya Kinerja menjadi tidak maksimal.
Apa untung-ruginya diam atau pendiam (semu)?
Pengalaman dan pengamatan:
1. Diam
Untung:
Menjadi anak yang baik dimata pemimpin, karir berkembang
Tidak lelah, karena bisa konsentrasi seratus persen terhadap dirinya tanpa terganggu aktifitas orang lain.
Aman dalam hal tanggung jawab untuk bicara dan ide-de.
Ilmu dan jabatan tidak akan terbagi atau tersangi oleh teman lain.
Menjadi mitra yang baik bagi rahasia perusahaan.
Rugi: (Relatif), biasanya kerugiannya bukan hanya untuk dirinya tetapi juga merugikan orang lain.
Dicap egois, tidak mau mengkritik dan memberi masukan ide-ide dan ilmu ke teman lain.
Menjadi sasaran yang empuk buat pemimpin-pemimpin yang korup (relatif).

No comments: